Kebiasaan Orang Korea Selatan Saat Musim Dingin

Kebiasaan Orang Korea Selatan Saat Musim Dingin

infokorea – Musim dingin di Korea Selatan bukan hanya tentang salju yang turun dan suhu yang membeku. Lebih dari itu, musim dingin menjadi bagian penting dalam siklus tahunan masyarakat Korea yang membentuk rutinitas, makanan, pakaian, hingga kebiasaan sosial mereka. Di negeri empat musim ini, dingin tak hanya dirasakan sebagai cuaca, melainkan sebagai pengalaman budaya yang menyeluruh.

Saat suhu menurun hingga minus belasan derajat Celsius, orang-orang Korea tidak hanya berlindung di balik lapisan jaket tebal. Mereka juga menjalani tradisi, menikmati makanan musiman, serta menyesuaikan gaya hidup sehari-hari. Dari minuman jahe hangat hingga festival es yang memukau, musim dingin di Korea Selatan dipenuhi kegiatan khas yang menarik untuk disimak.

Artikel ini akan membahas secara mendalam berbagai kebiasaan orang Korea Selatan saat musim dingin, dikemas dalam bahasa yang variatif dan mudah dipahami.

Gaya Berpakaian Musim Dingin: Lapisan yang Serba Hangat

Begitu musim dingin tiba, orang Korea mulai mengganti lemari pakaian mereka. Salah satu kebiasaan paling mencolok adalah mengenakan pakaian berlapis-lapis atau layering. Bukan hanya karena cuaca ekstrem, tapi juga untuk tetap stylish meski suhu menggigit.

Lapisan pertama biasanya berupa kaus termal atau heattech, kemudian dilapisi sweater, hoodie, dan diakhiri dengan jaket tebal seperti padding coat yang menjadi favorit di musim dingin. Padding coat ala Korea bahkan sudah menjadi tren tersendiri, dikenal sebagai “long padding”, dengan ukuran hingga lutut atau betis.

Topi kupluk, syal rajut, sarung tangan, hingga masker wajah juga menjadi pelengkap wajib. Bahkan, sepatu khusus dengan insulasi termal pun digunakan agar kaki tetap hangat. Gaya berpakaian ini mencerminkan bagaimana orang Korea tidak sekadar bertahan, tetapi juga tampil trendi saat musim dingin.

Makanan Musim Dingin: Hangat di Lidah, Hangat di Jiwa

Musim dingin di Korea selalu identik dengan makanan-makanan yang mengepul panas. Orang Korea memiliki kebiasaan menyantap makanan berkuah hangat untuk mengusir rasa dingin dari tubuh.

Beberapa makanan musim dingin favorit antara lain:

  • Kimchi Jjigae (Sup Kimchi): Sup pedas yang dimasak dengan kimchi fermentasi tua, tahu, dan daging babi. Rasanya kuat dan sangat cocok disantap saat cuaca dingin.

  • Sundubu Jjigae: Sup tahu lembut yang diberi telur mentah dan bumbu pedas.

  • Tteokguk: Sup kue beras yang biasanya disantap saat tahun baru Korea (Seollal), melambangkan bertambahnya usia.

  • Hotteok: Pancake manis berisi gula cokelat dan kacang yang dijual di pinggir jalan, sangat populer sebagai camilan musim dingin.

  • Bungeoppang: Kue berbentuk ikan yang berisi pasta kacang merah, nikmat disantap selagi hangat.

Tak hanya mengenyangkan, makanan-makanan ini juga menjadi simbol kebersamaan keluarga dan kenangan masa kecil bagi banyak warga Korea.

Minuman Hangat Khas Musim Dingin

Selain makanan, orang Korea juga memiliki minuman khas yang sering dikonsumsi saat musim dingin. Salah satunya adalah yujacha, yaitu teh citron yang dibuat dari buah yuzu yang diawetkan dengan madu. Minuman ini dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan menghangatkan tenggorokan.

Ada pula saenggangcha atau teh jahe, yang terkenal akan manfaatnya untuk sirkulasi darah dan mengatasi flu. Selain itu, banyak orang minum susu panas dengan madu atau cokelat panas sebagai penghibur di malam dingin yang panjang.

Sistem Penghangat Lantai: Ondol, Warisan Hangat dari Masa Lalu

Salah satu ciri khas rumah di Korea Selatan adalah penggunaan sistem ondol, yakni sistem pemanas lantai yang sudah digunakan sejak zaman kuno. Di musim dingin, ondol menjadi penyelamat utama agar tubuh tetap hangat saat berada di dalam ruangan.

Alih-alih menggunakan pemanas udara seperti AC panas, masyarakat Korea lebih menyukai pemanasan dari bawah lantai yang menyebar secara merata. Biasanya, keluarga Korea akan duduk atau tidur di lantai beralaskan matras hangat sambil menikmati camilan dan menonton televisi bersama.

Tradisi tidur di lantai ini masih banyak dipertahankan karena dinilai membuat tubuh lebih rileks dan nyaman.

Festival Musim Dingin yang Meriah

Meski suhu bisa menusuk kulit, musim dingin di Korea tak menghalangi masyarakat untuk merayakan musim ini lewat berbagai festival seru.

Beberapa festival musim dingin terkenal antara lain:

  • Hwacheon Sancheoneo Ice Festival: Festival memancing ikan trout di sungai beku, di mana ribuan orang menggali lubang di es untuk menangkap ikan dengan tangan kosong.

  • Taebaeksan Snow Festival: Festival patung salju di Gunung Taebaek yang menyuguhkan seni es luar biasa dan kegiatan keluarga.

  • Lighting Festival di Garden of Morning Calm: Taman ini dihias dengan jutaan lampu warna-warni, menciptakan suasana romantis saat malam musim dingin.

Festival-festival ini mencerminkan semangat warga Korea untuk tetap aktif dan bergembira, bahkan saat musim yang paling ekstrem sekalipun.

Aktivitas Musim Dingin Favorit: Dari Sledding Hingga Ski

Anak-anak hingga orang dewasa di Korea menikmati berbagai aktivitas seru saat musim dingin. Salah satunya adalah sledding meluncur dengan papan dari atas bukit salju yang banyak dilakukan di taman kota atau sekolah.

Sementara itu, ski dan snowboarding menjadi kegiatan favorit lainnya. Banyak warga kota pergi ke resor ski seperti Yongpyong atau Vivaldi Park untuk menikmati salju sambil berolahraga.

Liburan akhir tahun biasanya dihabiskan dengan kegiatan ini, sekaligus menjadi momen untuk rehat dari hiruk-pikuk kerja atau studi.

Menikmati Drama dan Hiburan di Rumah

Suhu yang rendah membuat banyak orang memilih menghabiskan waktu di dalam rumah. Hal ini memunculkan kebiasaan menonton drama Korea secara maraton. Bahkan, musim dingin sering disebut “musimnya drama” karena banyak serial baru dirilis pada akhir tahun.

Menonton bersama keluarga sambil menyantap camilan dan minuman hangat adalah hiburan khas musim dingin yang tidak pernah membosankan.

Kebiasaan ini juga menunjukkan pentingnya kebersamaan dalam suasana intim dan santai.

Kebiasaan Belanja dan Hadiah Musim Dingin

Musim dingin juga bersamaan dengan musim liburan akhir tahun. Banyak orang Korea mulai mencari hadiah untuk keluarga dan sahabat. Pusat perbelanjaan seperti Lotte Department Store atau Myeongdong akan dipenuhi orang yang membeli jaket musim dingin, produk kecantikan, dan paket kado.

Selain itu, banyak diskon akhir tahun ditawarkan, sehingga belanja menjadi aktivitas yang cukup menyenangkan di sela udara dingin.

Perawatan Kulit Khas Musim Dingin

Cuaca dingin yang kering membuat orang Korea sangat memperhatikan perawatan kulit di musim dingin. Rutinitas skincare menjadi lebih intens, dengan fokus pada pelembap, krim oklusif, dan masker wajah yang menghidrasi.

Mereka juga rutin menggunakan lip balm, body lotion, dan mist wajah untuk menjaga kelembapan kulit sepanjang hari. Hal ini mencerminkan budaya Korea yang sangat menghargai penampilan dan kesehatan kulit, tak peduli musim apa pun.

Perubahan Jam Sosial dan Kehidupan Malam

Hari yang lebih pendek di musim dingin membuat jam aktivitas sosial ikut menyesuaikan. Banyak orang pulang lebih awal dari kantor atau sekolah, dan memilih berkegiatan di dalam ruangan.

Namun, kehidupan malam tak benar-benar berhenti. Banyak yang pergi ke kafe bertema musim dingin, bar yang cozy, atau karaoke room (noraebang) untuk menghangatkan suasana.

Tradisi Seollal – Tahun Baru Korea

Seollal adalah salah satu perayaan terbesar di Korea Selatan yang biasanya jatuh di akhir Januari atau awal Februari bertepatan dengan musim dingin. Dalam momen ini, masyarakat Korea akan:

  • Mengenakan hanbok (pakaian tradisional),

  • Memberi hormat kepada orang tua dan leluhur (sebae),

  • Menyantap makanan khas seperti tteokguk,

  • Bermain permainan tradisional seperti yutnori.

Seollal menjadi waktu refleksi, silaturahmi, dan memulai tahun baru dengan penuh harapan.

Kegiatan Spiritual dan Introspektif

Musim dingin juga menjadi waktu untuk mendekatkan diri secara spiritual. Banyak orang memilih mengunjungi kuil Buddha atau tempat religius untuk meditasi musim dingin. Kesunyian dan ketenangan alam saat musim ini dianggap mendukung kegiatan reflektif dan kontemplatif.

Perubahan Pola Makan dan Nutrisi

Selain menghangatkan tubuh, masyarakat Korea juga meningkatkan konsumsi makanan yang bergizi tinggi saat musim dingin. Sup tulang sapi (seolleongtang), bubur gandum (juk), dan daging panggang hangat menjadi menu yang menyehatkan sekaligus lezat.

Tak jarang juga orang Korea mengonsumsi suplemen dan minuman herbal untuk menjaga daya tahan tubuh.

Musim Dingin di Korea Lebih dari Sekadar Cuaca

Musim dingin di Korea Selatan tidak hanya berarti suhu rendah dan hujan salju, melainkan waktu yang kaya akan kebiasaan, tradisi, serta aktivitas yang memperkuat ikatan sosial dan kehidupan pribadi. Dari sistem pemanas kuno ondol hingga camilan pinggir jalan seperti bungeoppang, dari hiking di gunung salju hingga menikmati drama bersama keluarga semuanya mencerminkan gaya hidup yang adaptif, hangat, dan menyenangkan.

Kebiasaan-kebiasaan orang Korea saat musim dingin memberi kita pelajaran penting tentang bagaimana merangkul musim yang keras dengan cara yang kreatif, bersahabat, dan penuh rasa syukur. Karena pada akhirnya, musim dingin bukan alasan untuk berhenti hidup, tetapi justru saat terbaik untuk mempererat hubungan, merawat diri, dan menciptakan kehangatan dari dalam.