Tidak Ada Jalan Masuk ke Korea Utara

Aturan Aneh Hanya Di Korea Utara

Aturan Korea Utara – Berkunjung ke Korea Utara yang jarang sekali dikunjungi turis akan memberikan banyak cerita menarik. Dalam beberapa waktu terakhir pemerintahannya sedikit melonggarkan aturan kunjungan wisatawan asing. Pun demikian, tetap saja tidak mudah untuk mendapatkan izin ke Korea Utara, dilansir Travelingyuk dari situsKorea Konsult, ini syarat-syarat agar kamu bisa berkunjung ke negaranya Kim Jong-Un.

1. Tidak Ada Jalan Masuk ke Korea Utara Selain Lewat Agen Tur Resmi Yang Ditunjuk Pemerintah Korea Utara

Tidak Ada Jalan Masuk ke Korea Utara

Untuk masuk ke negara Korea Utara tidaklah mudah. Seorang traveler harus menaati benar segala syarat agar diizinkan masuk ke dalam wilayahnya. Tidak seperti negara-negara lain yang hanya mengurus visa turis atau bahkan ada yang membebaskan visa untuk negara-negara tertentu.

Lain halnya kalau traveler mau berkunjung ke Korea Utara. Hal pertama yang perlu kamu tahu adalah mustahil jika kamu mau pergi ke sana tanpa agen perjalanan resmi yang bekerja sama atau ditunjuk langsung oleh pemerintah Korea Utara. Satu-satunya jalan agar bisa sampai di daratan negara ini adalah dengan mendaftar paket wisata di agen-agen tur yang memang membuka paket wisata ke sana. Salah satunya adalah Korea Konsult ini, dan masih ada beberapa agen wisata lainnya.

2. Mengajukan Visa Turis

Mengajukan Visa Turis

Pengajuan visa turis ke Korea Utara hanya bisa dilakukan sekaligus dengan memesan paket lengkap termasuk akomodasi hotel, pemandu, paket makan dan biaya perjalanan. Khusus untuk kamu yang ingin menggunakan jasa tur Korea Konsult, agen ini bisa menguruskan visamu dari negara asal dengan catatan negara tempat tinggal calon traveler ini punya hubungan diplomatik dengan Korea Utara yang ditandai dengan adanya Kedutaan Besar di negara tersebut.

Untungnya kita tinggal di Indonesia yang punya hubungan diplomatik dengan Korea Utara. Jadi pengurusan visa akan lebih mudah dilakukan. Ada dua pilihan, kamu mengurus visa lewat agen tur terlebih dahulu atau langsung mengajukan permohonan visa ke kedutaan Korea Utara yang ada di Jl Teluk Betung, Jakarta Pusat. Nanti staf yang ada di sana akan berkoordinasi dengan travel agent di Korea Utara. Jika permohonanmu diterima, kamu akan dihubungi kembali sekaligus diberikan rincian dana yang harus kemu keluarkan selama plesir di negara tersebut.

3. Aturan Penting Bagi Jurnalis dan Etika Memotret

Aturan Penting Bagi Jurnalis dan Etika Memotret

Korea Utara tidak mengizinkan jurnalis masuk ke negaranya dengan berbekal visa turis. Jika ketahuan ada wartawan yang masuk ke sana dengan berbekal visa turis maka hal ini digolongkan sebagai pelanggaran berat. Pihak agen travel sekalipun tidak akan bisa membantu jika terjadi sesuatu hal yang tidak menyenangkan sebagai konsekuensi atas pelanggaran aturan seperti ini.

Untuk urusan memotret, tentu sebagai traveler kita ingin mengabadikan semua gambar yang kita lihat. Terlebih berkeliling Korea Utara adalah hal yang sangat langka. Membawa kamera dan memotret bukanlah hal yang dilarang di negara ini. Tapi sebelum melakukannya kamu wajib meminta izin terlebih dahulu kepada pemandu atau langsung kepada yang ingin kamu foto misalnya pasukan militer. Sebelum kamu keluar dari negara ini kameramu akan diperiksa terlebih dahulu dan kemungkinan beberapa gambar tertentu akan dihapus.

4. Kamu Hanya Akan Terbang Menggunakan Maskapai Korea Utara

Maskapai Korea Utara

Ada dua pilihan transportasi untuk pergi ke Korea Utara. Pertama dengan menggunakan kereta api dan satunya dengan pesawat terbang. Untuk moda transportasi kereta api, semua wisatawan bisa menggunakannya kecuali warga Amerika dan Israel. Ada pembatasan untuk kedua warga negara ini, mereka hanya boleh datang ke Korea Utara menggunakan pesawat saja.

Untuk moda transportasi udara, hanya ada satu maskapai yang melayani rute ke Korea Utara yakni Air Koryo yang memang maskapai asli negara ini. Menariknya lagi rute penerbangan luar negeri ini hanya bisa dilakukan dari Beijing, China saja. Dengan kata lain kalau kamu mau ke negara tetangga Korea Selatan ini kamu harus transit ke Beijing sebelum berangkat kembali menuju ke sana.

5. Tidak Mungkin Berkeliling Tanpa Pemandu Wisata

Berkeliling Tanpa Pemandu Wisata

Korea Utara tidak memungkinkan orang asing untuk melakukan perjalanan di seluruh negeri tanpa pemandu wisata. Bahkan jika kamu melakukan perjalanan secara individu, dua orang pemandu akan selalu membuntuti ke manapun kamu pergi.

Para turis juga tidak diizinkan meninggalkan hotel sendirian meski hanya berjalan-jalan di sekitarnya. Tapi jika tidak betah di dalam hotel sebaiknya menghubungi pemandu dan minta izin pada mereka. Pemandu akan memutuskan apakah kamu boleh jalan-jalan sendiri atau tidak, mereka akan memberikan yang terbaik untuk keselamatanmu.

Untuk pemandu, di Korea Utara tersedia pemandu yang pandai berbahasa Inggris dan ini menjadi bahasa utama yang mereka gunakan saat memandu turis. Jika turis memesan pemandu dengan bahasa lain mereka juga menyediakannya namun tergantung ketersediaan, umumnya yang selalu tersedia adalah beberapa bahasa asing seperti Jerman, Perancis, Spanyol, Rusia, Cina dan Jepang.

6. Dress Code di Destinasi Tertentu dan Hal-Hal yang Tidak Akan Kamu Dapatkan di Sana

Dress Code di Destinasi

Kebanyakan destinasi yang dikunjungi di Korea Utara adalah monumen dan pemakaman dari para pemimpin yang pernah berkuasa. Satu tempat yang selalu ada dalam list perjalananmu adalah Kumsusang Memorial Palace / Mausoleum. Saat berkunjung ke tempat-tempat ini ada dress code tersendiri sebagai bentuk penghormatan yaitu tidak boleh memakai kaos, celana jin biru, celana pendek atau rok mini. Pakaiannya harus sopan atau kamu akan diusir.

Selain itu jangan pernah berharap lebih dengan berbagai fasilitas yang didapatkan turis. Salah satu yang mustahil kamu dapatkan yaitu akses internet. Setiap turis tidak akan mendapat akses internet di negara tersebut. Ditambah biaya telepon ke luar negeri juga bisa berkali lipat tarifnya. So, jika memutuskan liburan di Korea Utara berarti kamu juga harus siap menerima segala konsekuensinya, termasuk melakoni hidup seperti terisolir.