Fakta Keuangan Korea Utara – Siapapun tahu kalau Korea Utara adalah negara paling misterius di dunia. Di saat negara-negara lain saling bekerjasama untuk meningkatkan persatuan dunia, Korea Utara memang sengaja menutup diri demi menjaga kekuasaan absolut dari rezim komunisnya. Saking ‘buta’-nya dengan informasi dari luar, masyarakat Korut percaya-percaya saja dengan apapun yang dipropagandakan oleh pemerintah. Maka dari itu, tak mengherankan pula jika rakyatnya bisa sampai memuja-muja pemimpinnya bak dewa.
Setelah Perang Korea (1950-1953) akhirnya memisahkan dua Korea, Korea Utara praktis tidak memiliki teman. Paling hanya Cina yang sesekali membantu Korut untuk melindungi kepentingannya sendiri. Tapi nyatanya negara yang ‘sendirian’ ini bisa bertahan hingga sekarang. Kalau negara pada umumnya dapat devisa dari perdagangan luar negeri dan hubungan dengan negara lain, kira-kira gimana ya Korut bisa mengumpulkan duit untuk bertahan?! Buat yang penasaran, yuk simak bareng ulasan Hipwee News & Feature ini!
1. Kerjasama dengan Cina adalah salah satu pilar terkuat yang menopang ekonomi Korut. Pasalnya 85% dari total perdagangan luar negerinya ya hanya sama Cina
Cina adalah satu-satunya negara yang mungkin bisa disebut ‘teman’-nya Korea Utara. Maka sebenarnya tidak mengherankan kalau angka perdangangan luar negeri Korut, 85%-nya hanya dengan Cina. Komoditi utama negara tertutup ini adalah batu bara. Meski sering terkena sanksi internasional, penjualan batu bara ke Cina inilah yang disinyalir jadi sumber pendanaan utama program-program persenjataan dan nuklir Korut.
Disamping perdagangan dengan Cina, Korut juga menjalin hubungan ekonomi dengan segelintir negara lain seperti India, Rusia, Thailand, dan Meksiko. Hasil ‘deal-deal‘an dengan Korea Selatan juga biasanya membawa aliran dana segar dalam bentuk bantuan. Tapi ya urat nadi perekonomian dan mungkin keberlangsungan Korut itu Cina. Banyak ahli bahkan yakin jika Cina berhenti membantu Korut, negara tersebut tidak akan bisa bertahan.
2. Meski sering dikira ketinggalan zaman, Korea Utara justru diduga sedang mengumpulkan pundi-pundi uang dengan cara terbaru: hacking
Meski nggak bakalan ada bisa benar-benar tahu kondisi perekonomian negara tertutup ini, Korea Utara diduga kuat memiliki banyak aliran dana ilegal. Salah satu yang terbaru adalah dengan meretas bank-bank internasional. Penemuan ini diungkapkan oleh perusahaan sekuritas dunia Kaspersky. Kaspersky mengamati serangan hacking di berbagai bank dari 18 negara yang mulai terjadi di awal tahun 2017 ini. Jika ditelusuri, ternyata semua serangan tersebut berasal dari metode sama yang kini disebut Lazarus. Ahli sekuritas meyakini pemerintah Korut berada di balik Lazarus ini.
Oh ya menurut laporan tersebut, Indonesia termasuk salah satu negara yang jadi korban lho. Meski banyak yang akhirnya bisa digagalkan, tapi ini berarti Korut tambah berani saja menyerang negara lain. Padahal tadinya dikira gaptek dan ketinggalan zaman, tapi nyatanya negara ini juga mengikuti perkembangan terbaru dalam pengumpulan dana ilegal.
3. Satu lagi yang diduga dijual secara ilegal oleh Korea Utara ke negara lain: buruh untuk bekerja paksa dan barang-barang selundupan
Dilansir dari CNN, Korea Utara acap kali persalah gunakan hak diplomatik di kedutaan besar mereka di berbagai negara untuk aksi transaksi ilegal. Salah satunya untuk menyelundupkan ‘aset’ yang kira-kira bisa dijual dan menghasilkan uang. Selain komoditas berharga seperti emas atau senjata-senjata api, banyak laporan yang meyakini pemerintah Korut juga menyelundupkan pekerja-pekerja ilegal untuk bekerja di negara lain. Bukan seperti TKI yang diberangkatkan dengan segala prosedur resmi, pekerja dari Korut ini bisa dianggap seperti buruh paksa. Ketika rakyat kecilnya menderita, semua pemasukan ilegal itu langsung masuk ke ‘kantong’ pejabat-pejabat elit Korut.
Biro rahasia bernama Office 39 diduga bertugas mencari dan mengelola semua aliran dana tersebut, baik yang legal maupun ilegal. Tak hanya itu biro ini juga dikenal karena kelihaian mereka menyamarkan transaksi ilegal Korea Utara sehingga terlihat seperti transaksi yang sah. Begitulah kira-kira bagaimana Korut bisa bertahan selama ini walaupun dimusuhi seluruh dunia dan seringkali sanksi ekonomi. Meski aksi-aksi ilegalnya jelas salah dan tak boleh berlanjut, di sisi lain, hebat juga sih sebuah negara dengan kondisi seperti itu bisa bertahan hingga saat ini.