Dialog dengan Korut Dijalin Kembali atas Keinginan Presiden Korsel Moon Jae-in

Dialog dengan Korut Dijalin Kembali atas Keinginan Presiden Korsel Moon Jae-in

Dialog dengan Korut Dijalin Kembali atas Keinginan Presiden Korsel Moon Jae-in – untuk mewujudkan perdamaian yang abadi di semenanjung korea Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bertekad.

dikatakan bahwa tahun terakhir dari lima tahun masa jabatan tunggalnya mungkin merupakan suatu peluang terakhir untuk beralih dari perdamaian yang tidak utuh ke arah perdamaian yang tidak dapat diubah lagi.yang diucapkan pada pidato nasional ditayangkan di televisi oleh Presiden Korea tersebut.

ia juga mendukung tentang pendekatan diplomatik yang dilakukan oleh presiden AS yang fleksibel, bertahap dan praktis untuk tercapainya denuklirisasi.

Baca Juga :Peretasan Vaksin Korsel oleh Korut

peninjauan ulang mengenai kebuntuan masalah Korea Utara, yang menurut para pejabat akan bergantung pada langkah-langkah tambahan ke arah membujuk rezim di sana untuk menghentikan program misil balistik dan nuklirnyapun telah diselesaikan oleh Tim Kebijakan Luar Negeri.

yang pada akhirnya Pemimpin korea selatan tersebut melakukan pertemuan puncaknya dengan Biden dengan tujuan memulihkan dialog antara kedua korea serta AS dan Korea Utara. bahkan hal tersebut sudah didukungnya semenjak menjabat sebagai presiden di tahun 2017. yang menghasilkan tiga pertemuan puncak bersejarah antara Kim dan presiden AS ketika itu Donald Trump.

Tetapi langkah itu berakhir setelah pertemuan puncak kedua Trump dan Kim di Vietnam pada 2019 yang gagal dalam menyelesaikan masalah sanksi-sanksi yang dipimpin AS terhadap Korea Utara.

Status-Darurat-Virus-Corona-Korea-Utara-Telah-Di-Tetapkan-Kim-Jong-Un

Status Darurat Virus Corona Korea Utara Telah Di Tetapkan Kim Jong Un

infokorea – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan status darurat maksimum selama rapat darurat politbiro setelah ditemukan pembelot yang kembali ke Korut dengan gejala virus corona.

Korea Central News Agency, KCNA, melaporkan pada Ahad, pembelot yang diduga membawa virus corona menyeberang ke Korut dari Korea Selatan secara ilegal. Jika dikonfirmasi, ini akan menjadi kasus pertama virus corona yang diakui secara resmi oleh otoritas Korea Utara yang sejauh ini tidak mengkonfirmasi kasus virus corona.

Kim Jong Un menyatakan keadaan darurat dan memberlakukan lockdown di kota perbatasan Kaesong, menyebutnya sebagai “situasi kritis di mana virus ganas dapat dikatakan telah memasuki negara itu,” lapor kantor berita negara KCNA, dikutip dari Reuters, 26 Juli 2020.

Menurut KCNA, seseorang yang membelot ke Korea Selatan tiga tahun lalu kembali melintasi perbatasan kedua Korea dengan gejala Covid-19.

“Sebuah situasi darurat terjadi di Kota Kaesong di mana seorang pembelot yang pergi ke selatan (Korea Selatan) tiga tahun lalu, seseorang yang diduga telah terinfeksi virus ganas kembali pada 19 Juli setelah secara ilegal melewati garis demarkasi,” kata KCNA.

KCNA tidak spesifik menyebutkan apakah orang tersebut telah diuji, tetapi mengatakan “hasil yang tidak pasti dibuat dari beberapa pemeriksaan kesehatan dari sekresi organ pernapasan dan darah orang itu,” yang mendorong para pejabat untuk mengkarantina orang tersebut dan menyelidiki siapa pun yang pernah berkontak dengannya.

Baca Juga :Pemimpin Sekte Korea Selatan

Selama pertemuan politbiro yang diadakan pada Sabtu, Kim Jong Un juga mengatakan dia mengambil langkah awal untuk benar-benar memblokir Kaesong.

“Untuk mengatasi situasi saat ini, dia menyatakan keadaan darurat di bidang yang relevan dan mengklarifikasi tekad Komite Sentral Partai untuk beralih dari sistem anti-epidemi darurat negara ke sistem darurat maksimum dan mengeluarkan peringatan kelas atas,” kata KCNA.

Pertemuan dengan suara bulat mengadopsi keputusan “sistem darurat maksimum”, kantor berita Korea Selatan Yonhap News Agency melaporkan.

Korea Utara telah menerima ribuan alat tes virus corona dari Rusia dan negara lain, dan memberlakukan penutupan perbatasan yang ketat. Ribuan orang di Korea Utara dikarantina, tetapi pembatasan baru-baru ini dilonggarkan.

Dalam beberapa pekan terakhir, Korea Utara juga meningkatkan kampanye yang mengkritik pembelot ke Korea Selatan dengan menyebutnya sebagai “manusia menjijikan”, dan menyerukan Korea Selatan untuk menindak kelompok yang mengirim pesan propaganda dan bantuan makanan ke Korea Utara.

Kim Jong Un juga memerintahkan penyelidikan terhadap unit-unit militer di sepanjang perbatasan Korea Utara, di mana pembelot itu dicurigai menyeberang untuk menerapkan langkah-langkah yang diperlukan

Korea Utara Kecam Drakor Dari Selatan

Korea Utara Kecam Drakor Dari Selatan

infokorea.web.id Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Korea Utara Kecama Drakor Dari Selatan. Beberapa artikel yang akan kami sajikan untuk anda kali ini ,bisa sangat membantu apabila anda ingin mencari informasi yang berikaitan mengenai Korea Utara Kecama Drakor Dari Selatan. Dan dalam kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang membahas dan mengulas mengenai Korea Utara Kecam Drakor Dari Selatan

Laman Uriminzokkiri tidak menyebutkan secara spesifik judul drama dan film Korsel yang dimaksud, namun tampaknya laman tersebut merujuk serial drama televisi bertajuk Crash Landing on You serta film laga Ashfall.

“Baru-baru ini pihak berwenang Korea Selatan dan para produser film telah merilis drama dan film anti-republik yang memperdaya, dibuat-buat, absurd, dan kotor, mengerahkan segala upaya mereka membuat propaganda strategis,” sebut ulasan pada laman media Korut.Film laga Ashfall mengisahkan Gunung Paektu yang tiba-tiba meletus sehingga menyebabkan gempa bumi dahsyat di berbagai penjuru Semenanjung Korea.Film itu menceritakan, satu-satunya cara untuk menuntaskan bencana adalah dengan membenamkan bom atom di dalam Gunung Paektu sehingga letusannya menghentikan gempa bumi.

Adapun bom atom itu diperoleh dengan mencuri cadangan senjata nuklir Korut.Ashfall juga menampilkan adegan runtuhnya sebuah bangunan – yang diasumsikan sebagai gedung markas Partai Pekerja Korea di Pyongyang.Bagian akhir film memperlihatkan pemerintah Korut dan Korsel bersatu demi memastikan pembangunan kembali Semenanjung Korea.

Ide cerita ini agaknya membuat Pyongyang meradang dan sebagaimana disebut laman Uriminzokkiri, “hinaan yang tak tertahankan”.Gunung Paektu adalah gunung berapi di Korea Utara yang mendapat tempat istimewa pada budaya Korut maupun Korsel.Khusus bagi Korut, gunung itu dianggap sebagai tempat suci dan bagian dari propaganda yang mengelu-elukan keluarga Kim. Mereka disebut “keturunan Gunung Paektu”.

Propaganda Korut mengklaim mendiang pemimpin Kim Jong-il, yang meninggal dunia pada 2011, dilahirkan di dalam sebuah gubuk di gunung itu.”Disayangkan bahwa pembuat film dan program menghasilkan tayangan yang begitu menghina selain membuang integritas, martabat, dan nurani mereka sebagai seniman serta buta demi uang,” sebut artikel media Korut.Target kecaman media Korut lainnya adalah serial televisi Crash Landing on You yang menjadi tayangan populer di Korsel.

Baca Juga :KBRI Di Korea Tutup WNI Di Daegu Pulang

Serial komedi romantis ini mengisahkan seorang perempuan kaya Korsel yang jatuh di wilayah Korut saat sedang terbang layang.Upaya penyelamatannya oleh seorang serdadu Korut menimbulkan kisah cinta dengan latar belakang perselisihan Korut-Korsel.Serial ini mendapat pujian sebagian khalayak Korsel karena diproduksi dengan riset yang baik dan menggambarkan nuansa Korea Utara—sesuatu yang bisa dicapai dengan memperkerjakan seorang pembelot Korut sebagai staf penulis dan konsultan film.

Sebagian lainnya mengkritik serial ini lantaran menggambarkan Korut seolah sebagai negara yang damai dan layak huni. Namun, penonton asal Korut mungkin punya pandangan berbeda.Korut digambarkan sebagai negara miskin yang penduduknya kerap mengalami ketiadaan pasokan listrik, sementara kaum elite menikmati hidup mewah.Tulisan editorial Uriminzokkiri mengecam mereka yang “membuat perpecahan tragis Korea sebagai sumber hiburan” sebagai “sampah manusia tanpa nurani”.

Lebih jauh, tulisan itu menyebut: “Pemerintah Korea Selatan dan rumah-rumah produksi akan menanggung akibat dari membuat dan mendistribusikan film-film dan tayangan sepert itu, yang penuh manipulasi dan fiksi yang menghina kenyataan situasi cerah di Utara.”Ini bukan pertama kalinya pemerintah dan media Korut tersinggung oleh karya fiksi.Pada 2014 lalu, Pyongyang berang dengan rumah produksi Sony Pictures yang merilis The Interview—film komedi tentang pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.Sony Pictures lantas mengalami peretasan komputer. Aksi itu disebut-sebut ulah Korea Utara.

Kim Jong Un Ngamuk Kumgang Di Ledak

Kim Jong Un Ngamuk Kumgang Di Ledak

infokorea.web.id Pada artikel kali ini kami akan memberikan artikel mengenai  Kim Jong Un Ngamuk Kumgang Di Ledak. Berikut ini artikel yang memberikan ulasan dan pembahasan mengenai Kim Jong Un Ngamuk Kumgang Di Ledak

Lama tak terdengar kabarnya, Kim Jong Un kini bikin sensasi terbaru. Pemimpin tertinggi di Korea Utara ini mengeluarkan pernyataan kontroversial. Kim Jong Un ingin menghancurkan resort di Pegunungan Kumgang, salah satu destinasi wisata paling cantik di Korea Utara. Resort itu sendiri milik Korea Selatan yang dulunya diizinkan untuk dibangun di sana.Akhir pekan lalu, Kim Jong Un berkunjung ke Gunung Kumgang. Dia ingin menghancurkan resort Korea Selatan yang ada di sana. Lho memangnya kenapa?

Info Terupdate : Untuk bermain game poker kini bisa anda lakukan daftar poker online secara gratis melalui situs poker online yang sudah sangat terkenal di Indonesia yakni Pokerplay338.net yang sudah banyak member bermain didalamnya.

Presiden Korea Utara Kim Jong Un melakukan kunjungan ke kawasan wisata Gunung Kumgang pada pekan lalu. Gunung Kumgang ini merupakan kawasan wisata yang cukup populer di Korea Utara. Wisatawan yang datang di sini mayoritas dari Korea Selatan.Namun, alih-alih mendukung wisata Kumgang, Kim Jong Un justru ingin menghancurkan resort Korea Selatan yang berada di kawasan wisata tersebut. Menurut Kim, resort di Kumgang milik Korea Selatan itu tidak enak dilihat dan tidak menyenangkan sama sekali. Ia menyebut resort tersebut tidak punya karakter nasional Korea Utara sama sekali. Padahal Gunung Kumgang diperjuangkan dengan darah dan perjuangan oleh tentara Korea.

Baca Juga : Gak Lulus Maen Warnet Sampe Kaya

Gunung Kumgang adalah simbol perdamaian kedua negara. Korea Selatan sejak tahun 1998 diperbolehkan mengunjungi destinasi ini via laut, lalu pada tahun 2003 bisa masuk lewat darat.Gunung Kumgang berlokasi dekat dengan garis Demilitarized Zone (DMZ), kurang lebih 30 km jaraknya. Wisatawan asal Korea Selatan bisa berkunjung ke Kumgang karena di tempat ini jadi titik perdamaian kedua negara. Jadi wisatawan Korsel bisa masuk lewat jalur laut pada tahun 1998. Lima tahun kemudian wisatawan bisa masuk lewat jalur darat tepatnya pada tahun 2003.Tak cukup di situ, Kim Jong Un juga mengkritik kebijakan ayahnya, Kim Jong Il karena telah membiarkan Korea Selatan mendirikan bangunan hotel di Gunung Kumgang. Menjadikan Gunung Kumgang sebagai simbol hubungan baik Korut-Korsel merupakan sebuah kesalahan, setidaknya begitu menurut pandangan Kim Jong Un.

Meski begitu, wisatawan asal Korea Selatan tetep diperbolehkan berkunjung ke Kumgang. Namun nasib resort Korea Selatan belum bisa dipastikan, bisa jadi tinggal nama belaka.

Peluncuran Rudal Korut adalah Peringatan bagi Korea Selatan Kata Kim Jong Un

Peluncuran Rudal Korut adalah Peringatan bagi Korea Selatan Kata Kim Jong Un

Infokorea.web.id – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan uji coba “senjata berpemandu taktis tipe baru” adalah peringatan bagi Korea Selatan untuk berhenti mengimpor senjata teknologi tinggi, dan melakukan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat (AS), lapor media pemerintah KCNA.

Korut melakukan uji coba peluncuran dua rudal balistik jarak pendek baru pada hari Kamis, kata pejabat Korea Selatan,

Ini merupakan tes pertama sejak pertemuan terakhir antara Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump pada bulan lalu, ketika kedua pemimpin negara setuju untuk menghidupkan kembali pembicaraan denuklirisasi.

Kepala Staf Gabungan Seoul (JCS) mengatakan, dua rudal Korea Utara diluncurkan tepat setelah fajar dari Wonsan di pantai timur.

Seorang pejabat militer di Seoul mengatakan salah satu dari dua senjata itu terbang sejauh lebih dari 430 kilometer, sementara yang lain menempuh jarak 690 kilometer.

Laporan KCNA tidak menyebutkan Donald Trump atau AS, tetapi mengatakan Kim Jong-un mengkritik pihak berwenang Korea Selatan karena melakukan latihan bersama, yang biasanya dilakukan dengan pasukan Negeri Paman Sam.

“Kita tidak bisa tidak mengembangkan sistem senjata super-kuat nonstop untuk menghilangkan potensi dan ancaman langsung terhadap keamanan negara kita yang ada di Selatan,” kata Kim, menurut KCNA.

Kim Jong-un menuduh Korea Selatan melakukan “transaksi ganda”, karena mengatakan mereka mendukung perdamaian, tetapi secara bersamaan mengimpor senjata baru dan melakukan latihan militer.

Baca Juga : YouTuber Ini Kehilangan Fans Saat Fotonya Tersebar

Berpotensi Melanggar Resolusi DK PBB

Ada hampir 30.000 tentara AS yang ditempatkan di Korea Selatan dan manuver tahunan mereka dengan tentara setempat telah membuat marah Pyongyang.

“Pemimpin Korea Selatan harus menghentikan tindakan bunuh diri semacam itu, dan jangan membuat kesalahan dengan mengabaikan peringatan kami,” kata Kim.

Pemimpin Korea Utara itu mengatakan bahwa dia puas dengan respons cepat dan lintasan senjata rendah, yang menurutnya akan mempersulit penyadapan.

Dewan Keamanan Nasional Seoul mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka percaya rudal itu adalah jenis rudal balistik baru, tetapi detail lengkapnya akan diungkap setelah melakukan penilaian bersama AS.

Tes rudal balistik akan menjadi pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, yang melarang Korea Utara menggunakan teknologi tersebut.

Korea Utara menolak pembatasan itu sebagai pelanggaran atas haknya dalam membela diri.

Korea Selatan, yang telah mendukung upaya Korea Utara dan Amerika Serikat untuk mengakhiri permusuhan selama bertahun-tahun, pada hari Kamis, mendesak Pyongyang untuk menghentikan tindakan yang tidak membantu meredakan ketegangan, dan mengatakan tes itu menimbulkan ancaman militer.

Korea Utara Didesak Menahan Diri

Kementerian Luar Negeri AS mendesak Pyongyang untuk menahan diri dari provokasi lebih lanjut, dan mengatakan pihaknya masih mengharapkan dimulainya kembali pembicaraan mengenai denuklirisasi Korea Utara.

“Kami mendesak tidak ada lagi provokasi, dan bahwa semua pihak harus mematuhi kewajiban mereka di bawah resolusi (Dewan Keamanan PBB),” kata juru bicara Kemlu AS Morgan Ortagus.

Ketika ditanya pesan apa yang diambil pemerintahan Trump dari peluncuran rudal jarak pendek Korea Utara, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan kepada Fox News: “Ketika presiden dan Ketua Kim bertemu hanya beberapa pekan lalu di DMZ, Ketua Kim membuat dua komitmen.”

“Satu, dia mengatakan dia akan berkomitmen untuk tidak melakukan uji coba nuklir, dan kedua adalah dia akan terus menghindari peluncuran rudal balistik jarak menengah dan jarak jauh,” lanjutnya.

Pyongyang melakukan peluncuran jarak pendek yang serupa pada bulan Mei, yang oleh dianggap Trump kala itu sebagai “barang sangat standar”, yang tidak akan berdampak pada hubungannya dengan Kim.

Peluncuran rudal Korut pada hari Kamis, terjadi sehari setelah Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton berbicara dengan para pejabat senior Korea Selatan di Seoul.

sejarah dinasti di korea selatan

Sejarah Dinasti di Korea Selatan

infokorea.web.id – Korea dimulai dengan pembentukan Joseon (atau lebih sering disebut dengan Gojoseon untuk menhindari persamaan nama dengan Dinasti Joseon pada abad ke 14) pada 2333 SM oleh Dangun. Gojoseon berkembang hingga bagian utara Korea dan Manchuria. Setelah beberapa kali berperang dengan Dinasti Han Gojoseon mulai berdisintegrasi.

Peta Tiga Kerajaan Korea pada akhir abad ke-5.
Dinasti Buyeo, Okjeo, Dongye dan konfederasi Samhan menduduki Semenanjung Korea dan Manchuria Selatan. Goguryeo, Baekje, and Silla berkembang mengatur Tanjung Korea yang dikenal dengan Tiga Kerajaan Korea. Untuk pertama kalinya Semenanjung Korea berhasil disatukan oleh Silla pada tahun 676 menjadi Silla Bersatu. Para pelarian Goguryeo yang selamat mendirikan sebuah kerajaan lain di sisi timur laut semenanjung Korea, yakni Balhae. Hubungan antara Korea dan China berjalan dengan baik pada masa Dinasti Silla. Kerajaan ini runtuh akibat adanya kerusuhan dan konflik yang terjadi di dalam negeri pada abad ke 10, Kerajaan Silla jatuh dan menyerah kepada dinasti Goryeo pada tahun 935.

Baca juga : Mayoritas Korea Selatan adalah Beragama Buddhis

Silla Bersatu akhirnya runtuh di akhir abad ke-9, yang juga mengakhiri masa kekuasaan Tiga Kerajaan. Kerajaan yang baru, Goryeo, mulai mendominasi Semenanjung Korea. Kerajaan Balhae runtuh tahun 926 karena serangan bangsa Khitan dan sebagian besar penduduk serta pemimpinnya, Dae Gwang hyun, mengungsi ke Dinasti Goryeo. Tahun 993 sampai 1019 suku Khitan dari Dinasti Liao meyerbu Goryeo, tetapi berhasil dipukul mundur. Kemudian pada tahun 1238, Goryeo kembali diserbu pasukan Mongol dan setelah mengalami perang hampir 30 tahun, dua pihak akhirnya melakukan perjanjian damai.

Pada tahun 1392, Taejo dari Joseon mendirikan Dinasti Joseon setelah menumbangkan Goryeo. Raja Sejong (1418–1450) mengumumkan penciptaan abjad Hangeul. Antara 1592–1598, dalam Perang Imjin, Jepang menginvasi Semenanjung Korea, tetapi dapat dipatahkan oleh prajurit pimpinan Admiral Yi Sun-shin. Lalu pada tahun 1620-an sampai 1630-an Dinasti Joseon kembali menderita serangan dari (Dinasti Qing).

Pada awal tahun 1870-an, Jepang kembali berusaha merebut Korea yang berada dalam pengaruh Tiongkok. Pada tahun 1895, Maharani Myeongseong dibunuh oleh mata-mata Jepang. Pada tahun 1905, Jepang memaksa Korea untuk menandatangani Perjanjian Eulsa yang menjadikan Korea sebagai protektorat Jepang dan pada 1910 Jepang mulai menjajah Korea. Perjuangan rakyat Korea terhadap penjajahan Jepang dimanifestasikan dalam Pergerakan 1 Maret dengan tanpa kekerasan. Pergerakan kemerdekaan Korea yang dilakukan Pemerintahan Sementara Republik Korea lebih banyak aktif di luar Korea seperti di Manchuria, Tiongkok dan Siberia.

Dengan menyerahnya Jepang pada tahun 1945, PBB membuat rencana administrasi bersama Uni Soviet dan Amerika Serikat, namun rencana tersebut tidak terlaksana. Pada tahun 1948, pemerintahan baru terbentuk: Korea demokratik (Korea Selatan) dan komunis (Korea Utara) yang dibagi oleh garis lintang 38 derajat. Pada 1950, Korea Utara menginvasi Korea Selatan yang dikenal dengan nama Perang Korea.

1 2 3