8-prinsip-orang-korea-selatan-yang-membuat-mereka-sukses

8 Prinsip Orang Korea Selatan yang Membuat Mereka Sukses

infokorea.web.id – Korea Selatan saat ini di kenal dengan Drama dan boyband girlband nya kemudian fashionnya yang banyak mencuri perhatian orang. Korea Selatan sempat di jajah Jepang 35tahun dan merdeka pada 15 Agustus 1945, berselang 2 hari dengan kemerdekaan di negara Indonesia.

Ini nih, 8 Prinsip orang Korea Selatan yang mungkin bisa kita jadikan pandua.

1. Warga dan pemerintah saling sadar dan tahu apa kewajibannya
Warga dan pemerintah termasuk kompak. Mengapa? Pasalnya, mereka menyadari hak dan tanggungjawab masing-masing. Pemerintah memberikan hak rakyat, seperti fasilitas yang memadai di banyak sektor (pendidikan, kesehatan, hiburan). Bahkan masyarakat bersifat transparan dan menghindari korupsi. Hal ini diimbangi masyarakat yang selalu mensyukuri, merawat, menjaga, serta melestarikan apa yang diberikan pemerintahnya.

2. Orang Korea Selatan juga dididik untuk taat aturan
Taat aturan adalah salah satu kunci suatu negara bisa maju pesat. Hal ini jugalah yang diaplikasikan oleh masyarakat negeri Ginseng. Orang Korea sangat kooperatif dan taat kepada aturan yang berlaku. Hal paling kecil bisa dilihat bagaimana rakyat Korea Selatan selalu menyeberang di zebra cross. Mereka memiliki kesadaran tinggi untuk menaati aturan tanpa perlu diperingatkan

3. Sebagian besar orang Korea Selatan itu jujur
Jujur juga salah satu nilai yang dimiliki oleh semua orang Korea Selatan. Kejujuran yang dimiliki mereka membuat negara ini relatif aman bagi masyarakatnya dan bagi wisatawan. Contoh kecilnya saja tas dan dompet seorang wisatawan tetap aman meski ditinggal pergi ke toilet. Bahkan, mobil yang ditinggal dengan keadaan mesin menyala dan kaca terbuka juga tetap aman dan tidak ada barang yang hilang dicuri. Kejujuran yang dimiliki setiap individunya inilah yang membuat tingkat kriminalitas di Korea Selatan tergolong rendah. Sehingga banyak wisatawan yang datang dan membuat perekonomian meningkat

4. Warga Korea Selatan itu pekerja keras
Warga Korea Selatan juga tipikal orang yang pekerja keras. Sumber daya alam yang terbatas membuat masyarakat negeri Ginseng tekun dan pantang menyerah.

5. Banyak orang Korea Selatan yang disiplin dan tertib
Masyarakat Korea Selatan tergolong orang yang disiplin dan tertib. Mereka terbiasa tertib dan membudayakan antri. Bahkan, di transportasi umum seperti kereta dan bis mereka bakal mendahulukan penumpang yang duduk di kursi prioritas (wanita hamil, orang tua, dan kaum difabel). Bahkan, kursi prioritas juga akan dikosongkan apabila tak ada yang menempati.

6. Budaya tolong menolong selalu diutamakan oleh warga negara Korea Selatan
Selain ramah, dan terbiasa mengucapkan kata ‘tolong’ dan ‘terima kasih’, masyarakat Korea juga mengutamakan untuk selalu menolong sesama. Bahkan, mereka tak segan untuk menolong dan mengantar wisatawan yang menanyakan arah.

7. Mencintai lingkungan juga jadi prinsip Korea Selatan
Fasilitas yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat memang sangat memadai. Seperti toilet gratis di setiap tempat, taman, tempat wisata (kebanyakan tanpa dipungut biaya), pesta rakyat. Namun hal ini juga diimbangi dengan kesadaran warga Korea untuk menjaga apa yang sudah diberikan oleh pemerintahnya.

Mereka ikut menjaga kenyamanan fasilitas dengan tidak melakukan vandalisme, ikut menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat maupun di sungai. Bahkan, sungai di Korea Selatan sangat bening dan kamu bisa melihat ikan berenang di dalamnya.

8. Mereka mencintai produk sendiri
Ini adalah poin penting yang harus dimiliki setiap masyarakat yang ingin maju negaranya. Masyarakat Korea sangat mengutamakan produk lokal. Dari mulai produk makanan, kain, barang elektronik hingga mobil. Mereka lebih memilih produk Korea daripada produk luar seperti Amerika.

Contoh kecilnya, ketika kamu jalan-jalan ke Korea kamu akan melihat hampir semua masyarakatnya menggunakan gadget bermerk Samsung, dan juga mengendarai mobil buatan Korea seperti KIA, Daewoo, dan juga Hyundai. Sangat berbeda dengan masyarakat Indonesia yang justru merasa bangga dan mengagung-agungkan brand luar negeri